Selain organisasi kesiswaan utama yaitu OSIS di SMK Ihyaul Ulum telah berdiri Komisariat IPNU-IPPNU atau kepanjangan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Yang bergerak pada perjuangan syiar agama dan pendidikan karakter para pelajar berdasarkan ajaran Ahlu Sunnah Waljama'ah An-Nahdiyah. Berbeda dari komisariat lainnya yang bernaung di bawah MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU SMK Ihyaul Ulum ini bernaung di bawah lembaga SMK Ihyaul Ulum. Sehingga para pelajar selain diberikan materi umum dan agama juga mendapatkan pendidikan karakter yang berbasis organisasi keagamaan. Sehingga lulusan SMK Ihyaul Ulum dapat berkembang dan bermanfaat ditengah masyarakat yang majemuk dan dinamis.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) akan semakin memperkuat diri sebagai organisasi kader di lingkungan NU dengan membentuk komisariat di pesantren, madrasah dan masjid. Pimpinan kedua organisasi pelajar NU tersebut telah mengadakan pertemuan dengan Pengurus Pusat (PP) Lembaga Pendidikan Ma'arif NU, PP Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) dan PP Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia (LTMI) di gedung Pusat Pelatihan Kepemimpinan Managemen dan Pertanian, Ciawi, Bogor, selama tiga hari, Jum'at hingga Ahad, 7-9 Maret 2008. Menurut Ketua Umum PP IPPNU Wafa Patria Umma, pertemuan dengan RMI, LP Ma'arif dan RMI itu dimaksud untuk merumuskan konsep yang lebih operasional untuk menjadi pedoman pendirian dan pengembangan IPNU-IPPNU di sekolah dan pondok pesantren, serta masjid.Sebelumnya kedua organisasi pelajar dan remaja ini lebih berkonsentrasi pada sistem pengkaderan pada level wilayah, sesuai dengan tata administrasi pemerintahan. Pembentukan komisariat di pesantren, madrasah dan masjid dimaksud untuk lebih mendekatkan diri dengan tiga rumpun kader utamam, yakni santri, siswa dan remaja masjid. Koordinator Departemen Pengembangan Organisasi PP IPNU Caswiyono Rusydie Cw mengatakan, IPNU dan IPPNU telah menegaskan kembali menjadi organisasi pelajar. "Maka mutlak bagi kedua banom tersebut untuk meneguhkan basisnya di lembaga pendidikan, baik sekolah, pondok pesantren maupun masjid," katanya.Ia menambahkan, sekolah, pesantren dan maupun masjid sebagai komunitas keagamaan harus mendapat perhatian serius karena unit sosial itu kini sangat marak sebagai medan pertarungan ideologi, terutama di daerah perkotaan.
SMKIU benar-benar mengagumkan. Saya sangat senang bisa bergabung dengan SMKIU dan menjadi siswa terbaik tahun 2018.
Hernandez AlvaroSiswa Terbaik 2018
SMKIU benar-benar mengagumkan. Saya sangat senang bisa bergabung dengan SMKIU dan menjadi siswa terbaik tahun 2017.
Elanoar RigbySiswa Terbaik 2017